Baturaja, Central Informasi Akurat (c-i-a.news).- Diduga Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja curangi pasien sejumlah warga yang tergabung dalam alian warga OKU, LSM dan Sejumlah wartawan akan mengadakan aksi Damai di Halaman Rumah sakit Antonio Baturaja hal ini di sampaikan Oleh ketua Awam OKU Udin Harianto.SH saat di Bincangi dikantor Koran one Tadi pagi
Menurut Udin Kejadian ini telah merugikan pihak pasein dan hal ini patut diduga jangan jangan peristiwa ini ada unsur kesengajaan yang dilakukan pihak Rumah Sakit santo Antonio Baturaja, berarti ada pelanggaran hukum, pasien bisa dikatagorikan konsumen,konsumen ada perlindungan hukum maka dari itu kami akan mengadakan aksi damai di halaman Rumah Sakit. Kata dia dengan tegas
Dan dia juga menambahkan Kepada pasien yang sedang berobat dirawat inap maupun yang baru akan berobat ke rumah sakit santo Antonio Baturaja agar hati hati dan harus cros cek terlebihdahulu sebelum pembayaran supaya kejadian ini tidak terulang lagi. Kata udin
Telah diberitakan sebelumnya Peristiwa terjadi yang di alami pasien perempuan berinsial L diruang Elizabeth 2 dikamar 208 yang dirawat inap tanggal 10 Jum’at malam sekitar pukul 1 tengah malam, akhirnya pasien L cek out sore Tgl 13 hari senin dan setelah pembayaran perawatan selama tiga hari sebesar Rp.7.900.3000.
Setelah pembayaran perawatan oleh suaminya,L sebagai pasien terkejut melihat kwitansi pembayaran tersebut sebesar Rp 7.900.3000.karena L merasa tidak percaya dengan rekening pembayaran sebesar itu.karena sebelum pembayaran perawatan suami L terlebih dahulu menanyakan kepada perawat jaga kira kira berapa biaya perawatan administrasi yang harus dibayar, jawab perawat jaga berkisar Rp.6.300.000.sekitar pukul 10 pagi.
Suami Pasien sendiri merasa curiga dengan peristiwa itu dan dia langsung mengecek kwitansi dan rincian perawatan, setelah di amati kwitansi surat rincian,telah terjadi pengelembungan atau pembengkakan biaya perawatan seperti cairan inpus 4 botol.dr sepialis dibuat 4 kali pemeriksaan.dan tanggal masuk inap rawat ditulis tangal 8 Februari 2023 dan diduga obat disuntikkan kepasien obat injeksi, tapi pasien tetap belum sehat.
Saat dikonfirmasi ke pasien yang berisial L, ia mengatakan bahwa air inpus hanya dua botol,dan dr.miliyandra Sp Pd sepialis melakuan periksaan sebanyak dua kali,dan saya mulai dirawat inap tanggal 10 pebuari 2023, “apa yang tertera rincian kwitansi tidak benar..adalah pembohongan,kami rasa tipu oleh pihak karyawan perawat rumah sakit Santo Antonio Baturaja” diduga pihak perawat bermain obat obatan terhadap kami tegas pasien L
Dan dilain kesempatan Pasien L juga sudah menghubungi pihak dr.miliyandra Sp Pd sepialis melalui telpon dan dr.miliyandra Sp Pd sepialis juga membenarkan bahwa pemeriksaan dua kali, Bukan 4 Kali. Kata L.
Kemudian setelah dikonfirmasi kepihak perawat jaga tentang kejadian ini.ia mengatakan itu kesalahan computer,dan diantara pasien terjadilah komplen.
Di saat terpisah Awak media central Informasi Akurat (cia.news) menyambangi pihak Humas Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja melalui suster Sekolas Tika yang di dampingi Sari Ketua ruangan Elizabeth 2, dan Membenarkan adanya kesalahan dari system kami karna pada saat itu lampu di rumah sakit Tempat Kami bekerja kadang mati kadang Hidup pada saat itu Dan tidak ada kesalah dari petugas kami. Kata Tika (W)
Komentar